Rabu, 17 April 2013

Metode Ilmiah


1.      Pengertian Metode
Metode merupakan bahasa Yunani yaitu “methodos” yang memiliki arti yaitu cara atau jalan yang ditempuh. Merupakan cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Dikaitkan dengan fungsinya yaitu alat untuk mencapai suatu tujuan.
2.      Pengertian Ilmiah
Ilmiah yaitu bersifat pengetahuan yang memenuhi syarat atau kaidah pengetahuan yang diatur oleh prinsip-prinsip yang pasti atau prosedur ilmiah.
3.      Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Seorang ilmuwan melakukan pengamatan dan membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Hipotesis tersebut lalu diuji menggunakan eksperime, bila hipotesis tersebut lolos uji atau dikatakan berhasil atau memiliki pengaruh yang positif dari tujuan yang dibuat maka hipotesis tersebut dapat menjadi sebuah teori ilmiah. Menurut beberapa ahli mengenai metode ilmiah antara lain:
·         Menurut Almack (1939):
Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
·         Menurut Ostle (1975) :
Metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
4.      Kriteria Metode Ilmiah
Agar suatu metode dapat digunakan dalam penelitian atau disebut sebagai metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
a.       Berdasarkan fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang dikumpulkan atau yang ingin dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Tidak diperkenankan suatu penemuan atau pembuktian didasarkan pada daya khayal, mengira-ngira dan sejenisnya.
b.      Bebas dari prasangka (bias)
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, berih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Harus memiliki alasan yang lengkap dan pembuktian yang objektif.
c.       Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis. Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
d.      Menggunakan hipotesa
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
e.       Menggunakah ukuran objektif
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
f.       Menggunakan teknik kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating
Karakteristik Metode Ilmiah
1.      Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
2.      Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah.
3.      Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
4.      Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
5.      Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
6.      Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
Tujuan
      1.            Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
      2.            Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
      3.            Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar