Suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen-segmen tertentu yang dijadikan sasaran penjual yang akan dicapai dengan marketing mix (Swastha & Handoko, 1987).
Segmentasi pasar adalah pengelompokan pasar berdasarkan kesamaan, kemiripan, atau mempunyai keterkaitan yang sama (Jerry W Thomas, 2007).
Dari definisi beberapa ahli di atas bisa di ambil pengertian bahwa segmentasi pasar adalah sebuah metode atau cara seseorang memandang keadaan pasar, dan membagi-baginya kedalam beberapa segmen atau kelompok-kelompok pasar sesuai dengan kesamaan, kemiripan, dan keterkaitan yang dijadikan sebagai cara untuk meningkatkan penjualan.
Teknik segmentasi pasar bisa berupa sesuatu yang sederhana, dan bisa juga sesuatu yang rumit. Sesuai dengan beberapa variable yang digunakan untuk sebuah segmentasi pasar, adapun beberapa variable yang biasa dijadikan sebagai pembeda dalam segmentasi pasar antara lain:
- Variable demografi, contoh usia, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, jenis pekerjaan, agama, dsb.
- Variable geografi, contoh wilayah tempat tinggal, populasi, kepadatan penduduk suatu wilayah, iklim dsb.
- Variable psikografi, contoh kepribadian, gaya hidup (life style), sikap, dsb.
- Variable perilaku, contoh tingkat konsumtif seorang konsumen, tingkat keloyalitasan kepada sebuah merek,
VIVAnews - Bagi anak muda Jakarta, siapa yang tak tahu 7-Eleven. Tepat nongkrong anak muda ini, kini sudah menyebar ke seluruh Jakarta. Lihat saja, meski baru resmi masuk ke Indonesia 2009 lalu, saat ini sudah ada lebih dari 40 gerai menyebar. PT Modern Putra Indonesia, pemegang lisensi peritel asal Amerika Serikat ini mengaku tidak pernah beriklan di televisi, media elektronik, maupun media cetak. Namun merek 7-Eleven yang kini dimiliki oleh peritel Jepang, Seven & I Holdings Co, sudah tak asing lagi.
Apa resepnya? Presiden Direktur PT Modern Putra Indonesia, Henri Honoris, ketika berbincang dengan VIVAnews.com di Jakarta, mengatakan bahwa perusahaan hanya memanfaatkan media sosial, seperti Facebook dan Twitter untuk promosi.
"Kami mempunyai lebih dari 42 ribu followers dan juga lebih dari delapan ribu fans di Facebook yang bisa kami ajak komunikasi dengan baik," katanya. "Kami bisa meminta input dari mereka sehingga bisa memberi pelayanan terbaik bagi mereka."
Anak muda ibu kota, kata Henri, sangat familiar dengan social networking seperti Facebook, Twitter, MySpace, maupun media sosial lainnya. "Namanya di Jakarta, orang sukanya main BlackBerry Messanger (BBM), SMS, FB, dan Twitter," katanya lagi.
Henri menegaskan, selain melalui media sosial, cara satu-satunya untuk memperkenalkan 7-Eeleven adalah melalui outlet. "Outlet-nya kami buat baik, bersih, terang, friendly costumer, dan produk-produknya bagus," ungkapnya.
Produk yang ditawarkan adalah produk-produk yang diminati masyarakat Jakarta, seperti Slurpee, Gulp, Big Gulp, Big Bite, Hot Dog, Rice Bowl, Katsu, Spaghetti, Fetuccini, dan bakery yang merupakan makanan siap saji.
"Harganya terjangkau, fresh, segar, dan tersedia setiap saat. Jadi memang kami hanya fokus melayani pelanggan, dan pelanggan membicarakan dari mulut ke mulut," urainya lagi lebih lanjut.
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/251656-cara-7-eleven-cepat-menyebar-di-jakarta
Dari contoh diatas bisa di simpulkan bahwa perusahaan ritel Seven Eleven memiliki segmentasi pasar dengan variable demografi usia pada kalangan anak-anak muda, setting tempat di design sedemikian rupa agar konsumen yang rata-rata kaula muda merasa nyaman dan betah berlama-lama untuk menghabiskan waktunya di tempat itu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar