Kamis, 13 Juni 2013

Contoh Proposal Penelitian


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang Masalah
Dewasa ini kebutuhan manusia terhadap informasi meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Untuk mendapatkan informasi tersebut diantaranya dapat dilakukan dengan menjelajah dunia maya yaitu menggunakan internet, buku sebagai jendela dunia untuk memperluas cakrawala, dan dapat juga diperoleh melalui komunikasi menggunakan ponsel atau handphone. Pada awalnya sebuah ponsel hanya bisa mentransfer sinyal-sinyal suara, namun saat ini sebuah ponsel bisa mengirimkan pesan berupa teks, gambar, bahkan pesan multimedia. Di samping itu, juga mampu digunakan untuk mengakses data seperti yang dapat dilakukan oleh sebuah komputer. Dulu, ponsel ukurannya besar seperti batu bata, namun sejak tiga tahun terakhir ini kebanyakan produsen mendesain ponsel yang kecil dan ramping. Saat ini handphone merupakan sarana komunikasi yang bersifat primer. Dikatakan primer karena handphone sangat berperan penting terhadap komunikasi, melalui handphone kita dapat memperoleh informasi langsung dari sumber yang kita inginkan. Ponsel juga tidak hanya terdiri dari satu merek saja namun banyak sekali merek yang bersaing di dunia pasar.
Melihat dari fenomena yang ada, yaitu persaingan antara perusahaan yang sadar pada suatu kebutuhan untuk meningkatkan aset-aset perusahaan demi terus berlangsungnya kehidupan perusahaan tersebut, khususnya untuk perusahaan yang menghasilkan produk handphone. Pada saat ini, usaha perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak hanya terpaku pada sisi fungsional produk saja, yaitu kegunaan produk tersebut, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan suatu citra khusus bagi penggunanya.
Perkembangan handphone-handphone di Indonesia relatif cukup baik dan dinamis, baik produk lokal maupun produk internasional. Selain itu, tingkat persaingan di berbagai kategori produk berdasarkan kemajuan telekomunikasi khususnya produk handphone telah menyebabkan timbulnya beberapa fenomena yang cukup menarik. Salah satu fenomena yang menarik perhatian dunia adalah pertumbuhan telekomunikasi yang lebih canggih yaitu dengan munculnya produk ponsel pintar alias smartphone. Salah satu produk smartphone belakangan ini berhasil mencuri perhatian masyarakat adalah handphone berbasis sistem operasi Android.
Android merupakan sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Salah satu perusahaan yang menghasilkan produk smartphone android adalah Samsung Electronics.
Samsung Electronics adalah perusahaan pembuat perangkat elektronika terbesar di dunia, dan berkantor pusat di Seocho Samsung Town di Seoul, Korea Selatan. Awal kesuksesan Samsung di dunia smartphone dimulai pada bulan 27 April 2009. Saat itu, Samsung meluncurkan handphone Android pertamanya, yakni Samsung i7500. Handphone ini menawarkan layar sentuh AMOLED berukuran 3.2 inci. OS yang digunakan pada handphone ini adalah OS Android Cupcake 1.5. (www.teknologi.com).
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini akan memfokuskan pada elemen-elemen ekuitas merek, yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil judul : “ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL SAMSUNG BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok)”.
1.2.       Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1.           Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil suatu perumusan masalah dalam penelitian ini yang dianggap penting yaitu:
                                          1.     Apakah kesadaran merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian ponsel Samsung berbasis sistem operasi Android?
                                          2.     Apakah kesadaran merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian ponsel Samsung berbasis sistem operasi Android?

1.2.2.           Batasan masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah dengan menggunakan empat variabel independen yaitu kesadaran merek (brand awareness) (X1), persepsi kualitas (perceived quality) (X2), asosiasi merek (brand association) (X3), loyalitas merek (brand loyalty) (X4) dan satu variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y). Penelitian dilakukan menggunakan data primer yaitu melalui penyebaran kuesioner kepada seratus responden dengan objek kepada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok.

1.3.       Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek  terhadap keputusan pembelian konsumen.
2.    Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek  terhadap keputusan pembelian konsumen.

1.4.       Manfaat Penelitian
Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
                         1.            Bagi peneliti
Sebagai media untuk menguji kemampuan menulis dalam mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh.

                         2.            Bagi pembaca
Sebagai bahan referensi dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini.
                         3.            Bagi perusahaan
Dapat memberikan gambaran dan informasi yang berguna bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan dan strategi pemasaran yang berkaitan dengan keputusan pembelian, kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek.

1.5.       Metode Penelitian
1.5.1.                Objek penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil objek para konsumen yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok sebagai konsumen ponsel Samsung bersistem operasi Android. Sampel penelitian ini adalah seratus responden.

1.5.2.                Data
Data-data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah data primer. Data primer berasal dari data hasil penyebaran kuesioner kepada responden yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok.

1.5.3.                Jenis Variabel
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari:
                           1.               Variabel bebas/independen, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat/dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah kesadaran merek (brand awareness) (X1), persepsi kualitas (perceived quality) (X2), asosiasi merek (brand association) (X3), loyalitas merek (brand loyalty) (X4).
                           2.               Variabel terikat/dependen (Y) dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian (Y).

1.5.4.                Metode pengumpulan data / variabel
Peneliti mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner kepada seratus responden yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok yang telah menggunakan ponsel Samsung bersistem operasi Android. Sampel penelitian ini adalah seratus responden. Alat yang digunakan adalah dengan Skala Likert, digunakan untuk menyaring lima alternatif jawaban dari responden. Interval dalam skala likert adalah 1-5, yaitu:
5= sangat setuju (SS);
4= setuju (S);
3= ragu-ragu (R);
2= tidak setuju  (TS);
1= sangat tidak setuju (STS).

1.5.5.                Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan yang paling memungkinkan yang masih dapat dicari kebenarannya. Berdasarkan perumusan masalah, tinjuan pustaka dan tinjauanya penelitian, maka dapat ditarik hipotesis sementara dari penelitian ini, yaitu:
H0     :  Kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian ponsel Samsung berbasis sistem operasi Android.
Ha1     :  Kesadaran merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ponsel samsung berbasis sistem operasi Android.
Ha2    :  Persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ponsel samsung berbasis sistem operasi Android.
Ha3 :    Asosiasi merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ponsel samsung berbasis sistem operasi Android.
Ha4 :    Loyalitas merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ponsel samsung berbasis sistem operasi Android.


1.5.6.                Alat analisis yang digunakan
1.5.6.1.     Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005). Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ferdinand,2006). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Misalkan mengukur keputusan pembelian yang terdiri dari lima pertanyaan, maka pertanyaan tersebut harus bisa secara tepat mengungkapkan seberapa besar tingkat keputusan pembelian. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini (content validity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur (Ferdinand, 2006). Dasar pengambilan keputusan untuk menguji validitas butir angket adalah : 
-Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka variabel tersebut valid.
-Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r tabel maka variabel tersebut tidak valid.

1.5.6.2.     Uji Reliabilitas
Menurut Sugiono 2007 reliabilitas mengandung pengertian bahwa sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Jadi kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah konsistensi atau tidak berubah-ubah. Penelitian ini menggunakan teknik reliabilitas Interbal Consistency. Teknik Interbal Consistency merupakan suatu pengujian yang dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, dan dari data yang diperoleh dianalisis dengan tertentu. Dalam penelitian ini jawaban kuesioner yang diperoleh dari kuisioner bersifat berjenjang atau tidak bersifat dikotomi (mempunyai dua alternatif jawaban), sehingga akan digunakan teknik pengujian dengan metode Alpha Cronbach (Sugiyono, 2007). Perhitungan Alpha Cronbach dapat menggunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS for Windows 17 dengan menggunakan model Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,600 (Ghozali, 2009).
1.5.6.3.     Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang tepat. Untuk menguji apakah persamaan garis regresi yang diperoleh linier dan dapat dipergunakan untuk melakukan peramalan, maka harus dilakukan uji asumsi klasik yaitu:
                    1.            Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2009). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Multikolonieritas dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/ tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah10.

                    2.            Uji Autokorelasi



1.5.6.4.     Analisis Regresi Berganda
Menurut Duwi Priyatno (2012:127) Analisis regresi linier berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen. Dalam penelitian ini kegunaan analisis regresi ganda untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian ponsel Samsung berbasis sistem android. Model hubungan nilai pelanggan dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut: 
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e     
Dimana:
Y = Keputusan pembelian 
a = Konstanta
b1- b4 = Koefisien regresi yang hendak ditaksir
X1 = Kesadaran merek
X2 = Persepsi kualitas
X3 = Asosiasi  merek
X4 = Loyalitas merek
e = error / variabel pengganggu 
Dalam persamaan regresi ini, variabel dependennya adalah keputusan pembelian ponsel Samsung berbasis sistem operasi Android. Sedangkan variabel independennya adalah kesadaran merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek.

1.5.6.5.     Uji Signifikansi Simultan
Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) secara simultan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Kriteria untuk menguji hipotesis adalah :
                              1.            Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test di atas, yaitu :
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0
Artinya: tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) secara simultan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).
H1 : b1- b4 > 0
Artinya: ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) secara simultan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).
                              2.            Menentukan F tabel dan F hitung.
Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikansi sebesar 5%, maka :  1) Jika F hitung > F tabel , maka H0 ditolak, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Jika F hitung < F tabel , maka H0 diterima, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

1.5.6.6.     Uji Parsial (Uji t)
Uji Parsial atau uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel independen, apakah kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), dan loyalitas merek (X3) benar-benar berpengaruh secara parsial (terpisah) terhadap variabel dependennya yaitu keputusan pembelian (Y). Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi (a) = 0,05 ditentukan sebagai berikut : 
- Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima.
- Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak.BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang Masalah
Dewasa ini kebutuhan manusia terhadap informasi meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Untuk mendapatkan informasi tersebut diantaranya dapat dilakukan dengan menjelajah dunia maya yaitu menggunakan internet, buku sebagai jendela dunia untuk memperluas cakrawala, dan dapat juga diperoleh melalui komunikasi menggunakan ponsel atau handphone. Pada awalnya sebuah ponsel hanya bisa mentransfer sinyal-sinyal suara, namun saat ini sebuah ponsel bisa mengirimkan pesan berupa teks, gambar, bahkan pesan multimedia. Di samping itu, juga mampu digunakan untuk mengakses data seperti yang dapat dilakukan oleh sebuah komputer. Dulu, ponsel ukurannya besar seperti batu bata, namun sejak tiga tahun terakhir ini kebanyakan produsen mendesain ponsel yang kecil dan ramping. Saat ini handphone merupakan sarana komunikasi yang bersifat primer. Dikatakan primer karena handphone sangat berperan penting terhadap komunikasi, melalui handphone kita dapat memperoleh informasi langsung dari sumber yang kita inginkan. Ponsel juga tidak hanya terdiri dari satu merek saja namun banyak sekali merek yang bersaing di dunia pasar.
Melihat dari fenomena yang ada, yaitu persaingan antara perusahaan yang sadar pada suatu kebutuhan untuk meningkatkan aset-aset perusahaan demi terus berlangsungnya kehidupan perusahaan tersebut, khususnya untuk perusahaan yang menghasilkan produk handphone. Pada saat ini, usaha perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak hanya terpaku pada sisi fungsional produk saja, yaitu kegunaan produk tersebut, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan suatu citra khusus bagi penggunanya.
Perkembangan handphone-handphone di Indonesia relatif cukup baik dan dinamis, baik produk lokal maupun produk internasional. Selain itu, tingkat persaingan di berbagai kategori produk berdasarkan kemajuan telekomunikasi khususnya produk handphone telah menyebabkan timbulnya beberapa fenomena yang cukup menarik. Salah satu fenomena yang menarik perhatian dunia adalah pertumbuhan telekomunikasi yang lebih canggih yaitu dengan munculnya produk ponsel pintar alias smartphone. Salah satu produk smartphone belakangan ini berhasil mencuri perhatian masyarakat adalah handphone berbasis sistem operasi Android.
Android merupakan sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Salah satu perusahaan yang menghasilkan produk smartphone android adalah Samsung Electronics.
Samsung Electronics adalah perusahaan pembuat perangkat elektronika terbesar di dunia, dan berkantor pusat di Seocho Samsung Town di Seoul, Korea Selatan. Awal kesuksesan Samsung di dunia smartphone dimulai pada bulan 27 April 2009. Saat itu, Samsung meluncurkan handphone Android pertamanya, yakni Samsung i7500. Handphone ini menawarkan layar sentuh AMOLED berukuran 3.2 inci. OS yang digunakan pada handphone ini adalah OS Android Cupcake 1.5. (www.teknologi.com).
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini akan memfokuskan pada elemen-elemen ekuitas merek, yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil judul : “ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL SAMSUNG BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok)”.
1.2.       Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1.           Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil suatu perumusan masalah dalam penelitian ini yang dianggap penting yaitu:
                                          1.     Apakah kesadaran merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian ponsel Samsung berbasis sistem operasi Android?
                                          2.     Apakah kesadaran merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian ponsel Samsung berbasis sistem operasi Android?

1.2.2.           Batasan masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah dengan menggunakan empat variabel independen yaitu kesadaran merek (brand awareness) (X1), persepsi kualitas (perceived quality) (X2), asosiasi merek (brand association) (X3), loyalitas merek (brand loyalty) (X4) dan satu variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y). Penelitian dilakukan menggunakan data primer yaitu melalui penyebaran kuesioner kepada seratus responden dengan objek kepada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok.

1.3.       Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek  terhadap keputusan pembelian konsumen.
2.    Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek  terhadap keputusan pembelian konsumen.

1.4.       Manfaat Penelitian
Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
                         1.            Bagi peneliti
Sebagai media untuk menguji kemampuan menulis dalam mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh.

                         2.            Bagi pembaca
Sebagai bahan referensi dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini.
                         3.            Bagi perusahaan
Dapat memberikan gambaran dan informasi yang berguna bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan dan strategi pemasaran yang berkaitan dengan keputusan pembelian, kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek.

1.5.       Metode Penelitian
1.5.1.                Objek penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil objek para konsumen yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok sebagai konsumen ponsel Samsung bersistem operasi Android. Sampel penelitian ini adalah seratus responden.

1.5.2.                Data
Data-data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah data primer. Data primer berasal dari data hasil penyebaran kuesioner kepada responden yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok.

1.5.3.                Jenis Variabel
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari:
                           1.               Variabel bebas/independen, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat/dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah kesadaran merek (brand awareness) (X1), persepsi kualitas (perceived quality) (X2), asosiasi merek (brand association) (X3), loyalitas merek (brand loyalty) (X4).
                           2.               Variabel terikat/dependen (Y) dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian (Y).

1.5.4.                Metode pengumpulan data / variabel
Peneliti mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner kepada seratus responden yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok yang telah menggunakan ponsel Samsung bersistem operasi Android. Sampel penelitian ini adalah seratus responden. Alat yang digunakan adalah dengan Skala Likert, digunakan untuk menyaring lima alternatif jawaban dari responden. Interval dalam skala likert adalah 1-5, yaitu:
5= sangat setuju (SS);
4= setuju (S);
3= ragu-ragu (R);
2= tidak setuju  (TS);
1= sangat tidak setuju (STS).

1.5.5.                Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan yang paling memungkinkan yang masih dapat dicari kebenarannya. Berdasarkan perumusan masalah, tinjuan pustaka dan tinjauanya penelitian, maka dapat ditarik hipotesis sementara dari penelitian ini, yaitu:
H0     :  Kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian ponsel Samsung berbasis sistem operasi Android.
Ha1     :  Kesadaran merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ponsel samsung berbasis sistem operasi Android.
Ha2    :  Persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ponsel samsung berbasis sistem operasi Android.
Ha3 :    Asosiasi merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ponsel samsung berbasis sistem operasi Android.
Ha4 :    Loyalitas merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ponsel samsung berbasis sistem operasi Android.


1.5.6.                Alat analisis yang digunakan
1.5.6.1.     Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005). Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ferdinand,2006). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Misalkan mengukur keputusan pembelian yang terdiri dari lima pertanyaan, maka pertanyaan tersebut harus bisa secara tepat mengungkapkan seberapa besar tingkat keputusan pembelian. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini (content validity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur (Ferdinand, 2006). Dasar pengambilan keputusan untuk menguji validitas butir angket adalah : 
-Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka variabel tersebut valid.
-Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r tabel maka variabel tersebut tidak valid.

1.5.6.2.     Uji Reliabilitas
Menurut Sugiono 2007 reliabilitas mengandung pengertian bahwa sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Jadi kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah konsistensi atau tidak berubah-ubah. Penelitian ini menggunakan teknik reliabilitas Interbal Consistency. Teknik Interbal Consistency merupakan suatu pengujian yang dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, dan dari data yang diperoleh dianalisis dengan tertentu. Dalam penelitian ini jawaban kuesioner yang diperoleh dari kuisioner bersifat berjenjang atau tidak bersifat dikotomi (mempunyai dua alternatif jawaban), sehingga akan digunakan teknik pengujian dengan metode Alpha Cronbach (Sugiyono, 2007). Perhitungan Alpha Cronbach dapat menggunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS for Windows 17 dengan menggunakan model Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,600 (Ghozali, 2009).
1.5.6.3.     Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang tepat. Untuk menguji apakah persamaan garis regresi yang diperoleh linier dan dapat dipergunakan untuk melakukan peramalan, maka harus dilakukan uji asumsi klasik yaitu:
                    1.            Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2009). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Multikolonieritas dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/ tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah10.

                    2.            Uji Autokorelasi



1.5.6.4.     Analisis Regresi Berganda
Menurut Duwi Priyatno (2012:127) Analisis regresi linier berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen. Dalam penelitian ini kegunaan analisis regresi ganda untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian ponsel Samsung berbasis sistem android. Model hubungan nilai pelanggan dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut: 
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e     
Dimana:
Y = Keputusan pembelian 
a = Konstanta
b1- b4 = Koefisien regresi yang hendak ditaksir
X1 = Kesadaran merek
X2 = Persepsi kualitas
X3 = Asosiasi  merek
X4 = Loyalitas merek
e = error / variabel pengganggu 
Dalam persamaan regresi ini, variabel dependennya adalah keputusan pembelian ponsel Samsung berbasis sistem operasi Android. Sedangkan variabel independennya adalah kesadaran merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek.

1.5.6.5.     Uji Signifikansi Simultan
Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) secara simultan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Kriteria untuk menguji hipotesis adalah :
                              1.            Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test di atas, yaitu :
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0
Artinya: tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) secara simultan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).
H1 : b1- b4 > 0
Artinya: ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) secara simultan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).
                              2.            Menentukan F tabel dan F hitung.
Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikansi sebesar 5%, maka :  1) Jika F hitung > F tabel , maka H0 ditolak, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Jika F hitung < F tabel , maka H0 diterima, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

1.5.6.6.     Uji Parsial (Uji t)
Uji Parsial atau uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel independen, apakah kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), dan loyalitas merek (X3) benar-benar berpengaruh secara parsial (terpisah) terhadap variabel dependennya yaitu keputusan pembelian (Y). Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi (a) = 0,05 ditentukan sebagai berikut : 
- Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima.
- Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak.

1 komentar: